SKETCH BOOK



SKETCH BOOK


WHAT HAPPEN IN FRANCE

Aku Vera usiaku 18 tahun dan aku merupakan salah satu mahasiswi jurusan desain di salah satu terkemuka. Menggambar merupakan hobiku yang aku tekuni hingga saat ini. Apapun yang terjadi dengan keadaanku selalu dapat terlihat dari sebuah gambaranku.


Hari ini adalah hari pertama aku berada di Perancis yaitu sebagai my dream country i wanna visit. Aku datang kesini bukan karena aku kaya namun aku memenangkan sebuah kontes foto yang mana hadiahnya berupa tiket berlibur ke Perancis. France is a beautiful country ooooooooo............

Kesempatan yang langka ini tak akan aku lewatkan begitu saja. Kuambil sketch book  dan mulai mempersiapkan barang-barang yang digunakan untuk menggmbar. Menara eiffel merupakan inspirasiku saat menggambar. Indah, mempesona dan romantis merupakan perpaduan yang baik yang pernah aku lihat. Segeralah aku memulai mengambil pensil dan melukis sebuah pemandangan yang ada disana.


Berjalan-jalan disana adalah hal yang aku lakukan selama lima hari ini. Setiap tempat yang aku kunjungi tak lupa untuk aku gambar. Aku berpendapat dengan menggambar suatu tempat akan membuat aku dapat menyimpan kenangan itu dengan lama dan dapat mencermati betul keadaan yang ada ditempat itu. Keadaan itu setidaknya dapat dibca dan ditebak oleh setiap orang yang nantinya akan melihat gambaranku ini.


Aku berada didepan Place de la Concorde dan aku menggambar apapun kejadian yang ada disana. Tak menyadari apa yang terjadi namun ternyata aku sedang menggambar sudut kecil dimana terdapat seseorang yang sedang mengambil dompet seorang ibu tua yang sedang berjalan.Brukkkk…… aku jatuhkan gambaranku dan aku sendiri terkaget dengan gambaranku. Tak berdaya aku, hanya mengamati dan tak mampu menolong ibu yang sedang kesusahan itu karena salah satu kru memanggil aku untuk makan siang.


Merebahkan badan dan terbaring diatas kasur merupakan hal yang menyenangkan dalam perjalanan ini. Perjalanan hari ini sangat menyenangkan dan juga melelahkan. Sesambil mengambil waktu untuk beristirahat kini aku sedang memikirkan dan membayangkan apa yang terjadi tadi. Hal apa yang membuatku menggambar hal yang seharusnya tak aku gambar. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. 


Kringggggg….teleponku berbunyi ketika aku tengah tertidur tanpa aku sadari bahwa yang menelpon salah satu kru. Kru yang menelpon karena sekarang sudah pukul tujuh dan aku harus bergegas bangun dan bersiap-siap untuk melakukan sarapan bersama dan melanjutkan perjalanan kami kembali. Aku pun sudah siap melakukan perjalanan dengan para kru tak lupa membawa sketch book.

Hari ketiga disana kuharap kita berada disuatu tempat yang mana terdapat air ya aku suka hal yang berbau air. Wisata kapal pesiar sungai Seine yang aku kunjungi hari ini bersama para kru. Huaaaaa keren banget tempatnya. Semacam gondola namun dengan kapal pesiar so unik dan awesome deh. Tak ingin melewatkan kesempatan yang baik ini aku pun memulai untuk menggambar.


Seorang anak kecil yang dipaksa untuk makan sebuah makanan yang seharusnya ia makan. Oh no aku menggambar hal yang sama dengan apa yang aku lihat. Entah apa yang terjadi kenapa aku tak menggambar pemandangan yang baik namun pemandangan yang tak baik menurutku yang aku gambar. Kedua kalinya aku menggambar aneh dari segi yang berbeda, ada apa denganku? Aku bertanya sendiri kepada diriku sendiri. Tuhan aku ingin cepat pulang ke Indonesia itu doaku.


Waktu cepat berlalu dan hari ini aku harus ke Bandara untuk bergegas kembali ke Indonesia. Dalam pesawat akupun menggambar dan yang aku gambar tetaplah sama yaitu apa yang aku lihat. Seseorang yang duduk entah ia seperti membawa racun dan akan memberikannya pada orang yang disampingnya. Racun itu akan diberikan kepada orang yang jauh berada di depannya. Tak lama kemudian kita melakukan take off dan apa yang terjadi orang yang meminum tersebut jatuh pingsan dengan mulut berbusa. 


Seketika itu tasku terjatuh dan sketch bookku pun terjatuh dan terbuka tepat pada lembaran yang aku gambar didalam pesawat. Seseorang datang mengambil buku dan memberikannya padaku dan dia sedikit melihatnya. Polisi ya dia adalah seorang polisi yang kaget melihat gambaranku yang aneh. Kemudian polisi itu meminta nomor ponselku yang entah tak tau itu digunakan untuk apa.


GAMBARAN ANEHKU MEMBAWAKU KESINI.


Kringggg ponselku berbunyi. Nomor yang tak aku kenal pun muncul.

Aku     : halo ini dengan siapa?

Polisi   : saya salah satu polisi yang sempat bertemu anda ketika di bandara.

Aku     : oya pak saya ingat, ada apa  ya pak?

Polisi   : apakah mbak bisa ke kantor polisi sekarang?

Aku     : ada apa ya pak?

Polisi   : saya mau menjadikan anda sebagai saksi kejadian yang kemarin mbak? Bisa anda kesini sekarang?

Rumahku yang memiliki jarak yang tak jauh dari kantor polisi membuatku cepat sampai disana. Pak polisi yang ramah tersebut mepersilahkan aku duduk tepat ditepat bapak tersebut. Tak berlangsung lama bapak itu mulai mengintrogasi diriku. Akupun hanya menjawab apa adanya dan mencoba berpura-pura tak tahu betul kejadian tersebut.

“Bolehkah saya meminjam sketch book yang anda bawa kemarin?” Tanya polisi tersebut terhadapku. Tak berapa lama kuperlihatkan gambaranku ketika berada dipesawat. Dilihat dan mulailah diamati gambaranku, aku tak mengerti kenapa sang polisi sangat melihatnya dengan seksama. Pikirku hanyalah karena gambaranku menarik maka polisi tersebut melihatnya seperti itu namun ternyata aku salah duga. Gambaranku dijadikan bukti oleh polisi dalam kasus tersebut.


Tuhan apa yang harus aku lakukan? Kenapa aku harus kesini dan menjadi seorang saksi? Kenapa juga gambaranku dijadikan bukti? Aku menggerutu dan bertanya-tanya pada Tuhan tentang kejadian yang menimpa aku tersebut. Tak lama setelah itu polisi tersebut memberiku surat undangan, ingat bukan undangan pernikahann ataupun undangan ulangtahun melainkan undangan untuk menjadi saksi dalam sebuah pengadilan. Gambaranku, ya gambaranku dijadikan sebagai bukti nyata dalam kasus tersebut. 


Hari pertama sidang, bayangkan selama ini aku tak pernah sekalipun mengunjungi tempat persidangan dan betapa nervousnya aku dibuatnya. Banyak pertanyaan yang muncul dari seorang pengacara yang menyeramkan yang membuatku semakin tegang. Aku membayangkan bahwa ia seperti monster besar yang berkumis tebal, berbadan kekar dan bruukk….. pengacara tersebut memukul meja karena aku tak menjawab-jawab pertanyaanya. 


Satu persatu pertanyaan aku jawab apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi. Aku tak berani berbohong karena aku bukanlah orang yang pintar untuk berbohong sampai akhirya muncul pertanyaan yang muncul tentang gambaranku didalam pesawat tersebut. Jawabnya gimana ini? Tuhan aku bingung, disisi lain aku kasian terhadap orang tersebut disisi lain aku tak bisa berbohong. Haduh gimana coba, lama sekali aku berpikir sampai aku dikasih nada pukuln meja yang kedua oleh pengacara monster tersebut. 


Akupun menjawab sejujurnya dan membuatku menyesali apa yang aku katakan tersebut. Sidang yang cukup lama dan membosankan tersebut telah berakhir. Perempuan yang ternyata teman dari perempuan yang telah diracuninya tersebut dikenakan hukuman sekitar enam bulan penjara dalam kasus pencobaan pembunuhan. Kecemburuan social ternyata merupakan penyebab dari munculnya kejadian yang memalukan tersebut.


Dua hari setelah aku melakukan persidangan ponselku berbunyi. Seorang polisi tampan yang menelponku untuk memintaku kembali ke kantor polisi kembali. Aku heran sih kenapa aku harus kesana lagi pada kasusnya sudah selesai. Apa mungkin polisi tersebut sengaja karena menyukaiku? Hahhahahahha kacau celetukku.


Satu jam aku harus menunggu polisi yang sebelumnya menelpon untuk menyuruhku datang. Bayangkan seorang tamu malah disuruh nunggu lama banget, iyuuuuhhh deh. “anda Vera?”Tanya polisi. “ya saya Vero yang telah menunggu anda sejak satu jam yang lalu, apa yang anda ingin bicarakan dengan saya. Saya tak bisa terlalu lama disini karena banyak pekerjaan.” Jawabku dengan nada ketus karena kelamaan menunggu.


Dia adalah Calvin salah satu polisi yang bertugas sebagai mata-mata. Ia meminta kerjasama dengan aku dalam menangani suatu kasus masalah karena menurutnya aku dapat menjadi rekan mata-mata sebagai penggambar bukti. Nah lo pas aku gak punya uang aku mendapatkan tawaran yang kayak gini. Aku sebenarnya gak yakin apakah aku dapat melakukannya atau tidak namun kondisiku saat itu membuatku menerima tawaran tersebut. Lumayankan kalau aku dapat uang sendiri setidaknya aku bisa beli baju ataupun ke salon tanpa dimarah-marahin karena meminta uang. Aku pikir-pikir lumayanlah bisa deket sama polisi ganteng itu juga. Hahhahahahaha pikirku yang aneh-aneh baru saja lewat kayak iklan aja.


NEW JOB MADE ME WORK HARD


Ting-tong anggap saja bel rumahku seperti itu padahal rumahku gak ada belnya haha. Kulihatnya jam, whooooooaaaaa jam empat pagi padahal aku harus segera bergegas menyelidiki suatu tempat haduhhh. Segeralah aku turun kebawah dan membukakan pintu tersebut. Pagi Calvin sapaku dengan nada lembut berharap ia tidak marah karena aku baru saja bangun dari tidurku. “jam berapa ini? Kenapa masih seperti ini? Tanya Calvin. Aku tahu itu merupakan nada marah namun ia tidak mungkin berteriak karena itu dirumahku dengan keadaan semua anggota keluargaku masih tertidur pulas. 


Hitam-hitam berjubah memakai kacamata ya semacam detektiflah kami berdua. Entah kemana arah dan tujuan si cowok yang keren tapi menyebalkan itu aku hanya duduk dan sekali-kali tertidur. “Woyyyy bangun” dipukulnya jidadku dengan jarinnya yang membuatku terkaget dan terbangun. “Vin aku masih ngantuk, tahu gak sih aku gak pernah bangun sepagi ini” jawabku dengan polosnya. “ I do not  need ur reason but you should draw this home and what happen in front this home today, understand!” perintah Calvin padaku. “sok pinter bahasa inggris deh ni orang kataku sih dalam hati” “enggeh den” jawabku dengan nada sedikit keras. 


Akupun mulai menggambar kondisi yang terjadi dirumah tersebut. Tak mengerti kenapa harus menggambar rumah tersebut namun sekarang sudah jam sembilan pagi. “ Vin.. bangun I’m very hungry. Can u buy some food for me? I’ll die if no eat” kataku pada Calvin yang selama aku bekerja ia malah enak-enakan tidur. “dibelakang ada banyak makanan, ambil aja sudah aku sediakan.” Jawabnya masih sambil memejamkan mata. 


Hari ini banyak banget gambar rumahku mulai dari rumah gak ada orangnya, ada tukang sampah, pemulung, tukang sayur dan terakhir jam delapan malam terdapat seorang yang memakai pakaian hitam-hitam masuk kerumahnya semacam seorang kurir. Entah kenapa harus gambar yang dipakai padahal lebih enak jikalau memakai camera atau sejenisnya lah.

Calvin  : lihat hasil gambaranmu!

Aku     : nih, gambaran awal sampai akhir tanpa tidur seperti kamu.

Calvin  : ternyata kamu bisa diandalkan juga ya hahaha, pintar.

Aku     : yalah aku pintar tapi kamu lebih pintar karena bisa bodohin aku.

Calvin  : aku mbodohin kamu kayak gimana? La aku masih ngantuk ya aku tidur kan lagian kamu aku bayar untuk gambar bukan untuk tiduran kan!

Aku     : iyasih,  okedeh aku nyerah dan males debat. Tapi kenapa sih kok gak pakek kamera atau sejenisnya untuk mengawasi rumah itu, kan lebih murah dan efektif.

Calvin  : awalnya aku melakukan itu namun karena kita dari jauh sekali maka sulit untuk terdeteksi dengan nyata seperti apa itu macamnya, setidaknya kalau kita pakai kamera dan diperjelas dengan gambar maka hasilnya pasti lebih meyakinkan yakan.

Aku     : ohh gitu, trus sekarang kita pulang? Aku udah ngantuk banget.

Calvin  : iya, kita bakal pulang dan jangan lupa besok kita akan mulai beraksi lagi jangan lupa untuk bangun sebelum jam empat karena aku akan……..

Aku     : akan menjemputku dan mengajak untuk segera beraksi, is that true?

Calvin  : haha, u know me so well


Aku terbangun sangat pagi sekali dan sebelum jam empat pagi aku sudah siap diruang tamu menunggu calvin datang menjempuku. Tinnn… tak berapa lama kemudian mobil Calvin dating dan tampaknya ia membawa mobil sport terbarunya. 


Aku     : ohhhh… this is your new car?

Calvin  : that’s right hahaha. No, this is car to intelegent jadi supaya orang tidak hafal dan tahu kalau kita mengawasi mereka.

Aku     : okedeh, yuk kita cepat berangkat biar gak ketinggalan orang tersebut.

Sekitar satu jam berada ditempat yang sama dengan kemarin dan akhirnya orang yang bermobil putih tersebut keluar dari garasi rumahnya. Calvin pun segera tancap gas dan aku memulai untuk menggambar gerak-gerik mobil tersebut sampai pada akhirnya kita berhenti disuatu gudang yang jauh dari rumah penduduk dan sangat lusuh atau kotor. 


Lama kita berada didepan gudang tersebut. Kita yang mempunya posisi jauh dari gudang tersebut membuatku harus jeli menggambar apa saja yang berada disitu. Keanehan mulai timbul didalam benakku karena berangkt sepagini ini dan ia pergi kesuatu tempat yang sangat aneh pikirku, aku tak mau membahas lagi ah yang penting tugasku adalah menggambar apa saja yang telah diperintahkan oleh tuan Calvin hahaha.


“Vin mending kita pergi dari sini deh”kataku pada Calvin. “iya, tampaknya ada yang melihat keberadaan mobil kita”jawab Calvin padaku. Tak berapa lama segeralah kita pergi daripada ada yang mengetahui keberadaanku dan Calvin. 


Dalam perjalanan pulang tampaknya Calvin kasian terhadap diriku karena ia tahu aku tak terbiasa bangun dan melakukan aktifitas sepagi itu. Ia pun segera mengajakku untuk pergi kesuatu tempat untuk melakukan sarapan. Setelah melakukan sarapan maka segeralah ia mengantarku untuk pulang dan menyuruhku istirahat. Ia berpesan bahwa nanti jam tujuh malah ia akan menjemputku dengan misi yang sama yaitu memata-matai seseorang yang aku tak kenal orangnya. Aku pun tak pernah juga bertanya tentang orang tersebut sih.


Tuhan jam tujuh malam aku pergi berdua dengan Calvin, jujur ia adalah lelaki pertama yang mengajakku pergi jam segitu walaupun tujuannya pergi adalah untuk suatu pekerjaan. Aku sangat bahagia sekali bisa pergi berdua dengan seorang pria pada malam hari yang bisa dibilang merupakan first date sih. 


Mobil baru dipakainya pada saat ia menjemput aku membuat kakakku bertanya siapakah sebenarnya lelaki yang menjemputku setiap keluar dan pekerjaanya apa. Kakakku sangat penasaran karena ia  berganti-ganti kendaraan setiap menjemputku. 1..2..3… tinnnn, bel mobilnya mulai berbunyi karena kau tahu ia pasti tak mau masuk kerumahku karena pengalaman hari pertama ia menungguku cukup lama hahaha.


Aku     : kemana sih kita mauan? Kayak orang mau ngedate aja keluar jam segini

Calvin  : kita mau ke sebuah café dimana orang tersebut bertemu dengan orang asing. Dan…….

Aku     : dan kita akan melakukan penyelidikan disana kan maksudmu?

Calvin  : kamu ini bisa baca pikiran orang ya? Kok mengetahui setiap pemikiranku.


Vero kakak dari Vera sangat penasaran dengan identitas lelaki yang menjemput adeknya tersebut dan memulai untuk melakukan penyelidikan. Kamar Vera yang bisa dikatakan amat dan sangat beratakan digeledah kak Vero sesambil ia merapikan dan mengumpulkan informasi. Ia sangat khaawatir kalau adiknya dekat dengan orang yang salah. 


Satu satu lemari mulai diperiksa oleh kak Vero. Kak Vero yang sangat teliti ini ak mau melewatkan segala sesuatu maka dari itu ia memeriksanya dengan seksama sambil berpikir bhwa adiknya merupakan orang yang paling jorok didunia ini.


Lelaki berbadan tinggi, kekar, putih dan tampan baru saja lewat didepanku. Jujur dapat dikatakan aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Seandainya ia sedekat seperti aku dan calvin saat ini. Heii (calvin menyenggolku yang sedang melamun), “apa sih vi? Kamu itu ganggu orang saja, mana orang yang harus aku gambar? Apa setiap orang yang datang aku gambar? Tanyaku dengaan sinis padanya. “kita salah info rupanya, ia tidak dating kesini lebih baik kita makan saja” kata Calvin padaku. ema

Makan?????? Ohh this is the first time date in my life. Betapa senangya diriku mengetahui bahwa ia menyuruhku seperti itu, pasti ia melakukan itu Karena ia malu untuk mengakui bahwa ia sangat ingin mengajakku keluar.


HE’S ONE OF MY DREAM


Richi adalah salah satu lelaki tampan yang cukup amat terkenal dikampusku kata temanku. Aku baru saja tau dari teman-temanku, ya taulah aku sangat sibuk dengan gambaranku dan pekerjaan baru yang melelahkan. Icha sebagai teman dekatku segera memberi tahu padaku rupa dari anak paling tenar dikampusku ini. 


Tidakk, ucapku dalam hati. Richi lelaki terkenal itu adalah lelaki yang bertemuku pada saat au ngedate bersama Calvin. Tak heran saja bagiku kalau ia sangat popular karena yak ampun aku tak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Aku sangat terdiam dan tak bisa berkata apa-apa sama dengan akhirnya temanku menyenggolku yang mungkin pada saat itu aku sedang mlamun gak jelas sih.


New invite bbm, notif itu muncul pada ponselku. Sapa ya orang yang nginvite pin bbmku malam-malam seperti ini pikirku. Akupun segera membuka ponselku dan oooooo Tuhan ini tidak mungkin teriakku sekencang-kencangnya yang membuat kakakku terganggu mungkin. Richi Nasution adalah orang yang eng-invite bbmku. Aku tak percaya ternyyata lelaki setampan dia mau berteman dengan diriku.


John     : (suami kak Vero) apa yang terjadi sih ma sama Vero? Kok akhir-akhir ini tampaknya ia sangat aneh sekali.

Vero    : aku juga tak paham, apalagi ia sering keluar dengan pria yang dua kali menjemputnya pada pagi hari. Anehya lagi pria itu selalu berganti-ganti mobil setiap datang menjemput Vero pa

Richi segeralah memberiku message


Message from Richi Nasution


Hei, apakah kamu vera dari jurusan desain itu ya?

Vera  Natalia

Iya, btw ada keperluan apa ya?

Writing is message……


Ayolah cepat bales ucapku.


Message from Richi Nasution


Ya, aku penasaran saja sama apa yang dikatakan anak-anak tentang kamu.

Lo emang pada berkata apa tentang aku?

Send.. tidak lampu dirumahku mati membuat wi-fi dirumahku mti ditambah aku belum paketan lagi karena belum dapat transferan uang hehhe. Yaudahlah aku tidur cantik saja sambil bermimpi indah tentang si cowok idaman itu hahaha.


Hari ini Calvin menjemptku bukan untuk pergi bekerja melainkan dia mau mengantarkanku untuk pergi ke kampus. Entah aku tak mengerti kenapa ia begitu baik padaku hari ini. Selama dalam perjalanan ke kampus Calvin bercerita banyak tentang kehidupan dirinya yang ternyata tak seperti yang aku bayangkan. Kehidupan yang mewah ia dapatkan namun ia tidak pernah memakainya karena ia telah berjanji jikalau ia dapat menjadi orang sukses dengan kemampuan dirinya sendiri.


Kak Vero menemukan sketch book yang penuh dengan gambaran yang mungkin tertinggal oleh Vera. Segeralah kak Vero melihat-lihat gambaran yang terdapat didalamnya. Terkejut sekali melihat gambaran dari adiknya tersebut. Sebuah gambar yang seharusnya tidak digambar oleh seorang anak seperti Vera. Gambaran yang cukup sangat mengerikan dilihat oleh kak Vero mulai dari pencurian, pemaksaan sampai pada penyelidikan. Tak heranlah jika kak Vero tampak amat sangat kaget dan bingung atas apa yang telah dilakukan oleh adiknya tersebut.


Kak Vero yang mengetahui hal tersebut namun membiarkan saja, ia tak begitu sangat curiga terhadap gambaran adiknya tersebut yang aneh. Ia berpikir mungkin adiknya memang diberi tugas untuk menggambar gambaran yang aneh tersebut. Membereskan dan merapikan kamar dari Vera ialah kegiatan yang dilakukan oleh kak Vero.


Mobil range rover berwarna putih dan coklat tampak ditempat parkiran yang mana dikerumuni oleh para wanita. Aku tak mengetahui apa yang ada ditempat itu sehingga banyak para wanita mengerumuninya. Setelah turun dari mobil Calvin, tampaknya Calvin memberikan sebuah ucapan atau pesan namun aku tak menghiraukannya karena aku melihat kearah kerumunan banya orang. “makasih ya untuk tumpanganmu hari ini Calvin”ucapku dengan Calvin sesambil menutup pintu mobil.


Jalan yang jauh aku tempuh demi menghindari kerumunan banyak orang tersebut. Tak berapa lama setelah aku berjalan Calvin mengirimkan message padaku, ia berpesan bahwa jika nanti aku sudah pulang maka aku harus menghubungi dia. Mulailah aku membalas message darinya, tiba-tiba seseorang datang menghampiriku. Richi, ia adalah orang yang menghampiriku, betapa terkejutnya aku dibuat. “hai Richi”sapaku padanya

Richi    : kamu apa kabar?

Aku     : baik kok, btw maaf kmrn aku ketiduran jadi tak sempat balas message mu.

Richi    : okelah, no problem. Kamu diantar dengan siapa tadi? Pacar?

Aku     : hahhaha…. Bukan, dia bukan pacarku melainkan rekan kerjaku eh salah temanku. (aku keceplosan dibuatnya)

Richi    : ooo gitu, kirain pacar kamu. Kelasmu dimana?

Aku     : di A34 kamu?

Richi    : ohh aku di A32 ya lumayan deketlah jadi kita barengan kesana ya?

Aku     : iya tak masalah (aku tak mengerti apakah dia satu fakultas dengan aku? Apa satu jurusan sehingga ia berada dikelas yang hamper berdekatan)


Kita berdua berjalan bersama dengan banyak orang disekitarku melihat ke arahku. Aku paham pasti mereka heran karena cewek seperti aku yang sedikit tomboy dan tak pernah memakai make up ke kampus berjalan dengan lelaki setampa Richi. Tak ketinggalan Icha sahabatku yang memandangku dari arah kelas yang masih lumayan jauh. Aku sama sekali tak terganggu dengan apa yang terjadi namun aku sangat nyaman ketika berjalan sambil berbincang-bincang dengan Richi.

Richi    : Vera aku belok ke kiri dulu ya, entar kalau sudah selesai kelas aku hubungi kamu ya.

Aku     : oh, iya Richi hati-hati ya.


Sesampainya dikelas mulailah Icha mengintrogasiku seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi seorang penjahat kelas kakap. Aku pun menjawab dengan apa adanya karena aku tahu bahwa Icha sangat iri karena ia merupakan salah satu wanita yang menyukai Richi. Dosenku pun datang dan begitu juga percakapanku dengan Icha berakhir pula.


Brian   : (salah satu teman richi) loe gak salah apa Chi? Jalan ke kelas berdua dengan adek tingkat yang gak banget?

Richi    : ya gak lah, menurutku dia anak yang manis dan menarik tanpa memakai make up atau sebagainya.

Brian   : please deh Chi, loe itu cowok terpopuler dikampus ini pastinya banyak yang tergila-gila sama loe. Jadi ngapain loe berjalan sama cewek yang kayak gitu. Jangan-jangan loe dikasih pellet ya sama dia.

Richi    : loe apaan sih? Udah deh mau gue keluar sama sapa aja kan urusan gue yang penting ia dapat buat gue nyaman. Simple kan, tampang kan bukan jaminan. Itung-itung kan gue udah cakepan jadi gak perlu cari yang cakep juga kan hahahhaaha.

Brian   : terserah deh Chi.


Dalam perjalanan, Calvin ditelpon oleh salah satu atasanya untuk segera ke kantor karena akan ada yang dibicarakan. Calvin pun segera tancap gas dengan kecepatan yang maksimal yang ada pada mobil sport keluaran terbaru tersebut.


Fandil  : (ketua intelegent Indonesia) bagaimana perkembangan dari kasus yang saya berikan? Apakah sudah terlihat tanda-tandanya?

Calvin  : sudah pak namun saya masih belum dapat menganalisi kasus ini pak. Yang mencurigakan buat saya adalah lelaki dalam kasus ini pergi selalu pagi menuju sebuah gudang tua yang jauh dari pemukiman warga. Pada malam hari datanglah kurir yang saya belum dapat mengeahui alasan kurir tersebut datang pada malam hari. Sudah pak baru ini saja yang saya dapat laporkan.

Fandil  : oke, saya percayakan kasus ini pada kamu. Tapi kamu harus ingat kalau kasus ini tidak boleh gagal karena kasus ini sangat penting. Apakah kamu mengerti Calvin?

Calvin  : baik pak saya mengerti

Fandil  : oya kamu harus menyembunyikan jangan sampai ada orang lain tahu selain partener yang kamu katakan tersebut. Satu info lagi yaitu nanti jam delapan ia akan pergi ke club malam tolong diselidiki juga.

Calvin  : siap pak, pasti akan segera saya sampaikan.

Hari ini merupakan hari yang menyenangkan salam sepanjang hidupku. Dua lelaki yang amat sangat luar biasa mendekatiku, aku tak menyangka hal ini akan terjadi padaku. Mungkin ini merupakan jawaban atas doaku saat aku berada di Paris. Semangat dalam perkuliahan hari ini sangat terlihat ditambah lagi dosenku yang super duper killer ini berkata padaku jika hari ini aku terlihat berbeda.


New message from calvin


Calvin  : eh, sorry banget aku gak bisa jemput kamu nanti. Kamu gpp kan kalau pulang naik taksi atau angkot? Nanti uangnya aku ganti dah.

Aku     : oalah gitu, okedeh gpp kok lagian aku juga mau keluar sama seseorang hehehe.

Calvin  : seseorang? WHO????????

Aku     : udah deh vin gak usah kepoo…. Entar bakalan aku kenalin kok ke kamu tenang aja lah. Tapi ya gak usah di capslock juga kaliiee

Calvin  : OOOOOOOOOOO……. Entar jam7 aku bakaljemput kamu, kamu harus berpakaian yang rapi karena kita akan melanjutkan tugas ke beda tempat. Okehhhhhhh

Aku     : oke siap pak bos, aku kuliah dulu ya byeeeeee.


“Haiii Vera, apakah kamu sudah selesai perkuliahan?” Tanya Richi. Jujur aku kaget dibuatnya karena ia menungguku lumayan cukup lama didepan kelasku. Bayangkan coba cewek mana yang gak iri sama aku hahahahhaha, setidaknya aku menang satu point lah. Kita pun bergegas menuju parkiran kemudian dia menawarkan aku untuk mengantarkanku pulang. 


Di dalam mobil hatiku bercampur aduk, aku gak tahu harus berkata apa karena aku diantarkan pulang cowok secakep dan sekeran dia, hulala pooooo.

Richi    : beneran ini rumahmu?

Aku     : iya, ini rumahku. Apakah kamu mau mampir dulu untuk sekedar minum atau apalah.

Richi    : gak usah, maybe next time. Ada pekerjaan yang harus aku lakukan.

Aku     : pekerjaan? Beres” rumah ya? Kalau iya kapan-kapan bisa lah bantuinku beresin rumahku juga hahaha (candaku)


“Vera, siapa cowok itu? Kenapa kamu selalu diantarkan lelaki dan setiap hari berganti-ganti mobil. Kamu gak melakukan kerjaan yang aneh-aneh kan?”Tanya kak Vero yang kepo amat dengan diriku. “haduh kak, santai aja. He is only my friends and aku melakukan pekejaan yang halah. Udah kak aku lelah, aku langsung ke kamar ya” jawabku sambil mencium kakakku tersayang.


Aku     : duhhhhh, kamu gila ya? Kamu ngajak aku ketemmpat beginian? Bisa-bisa aku dibunuh kakak aku kalau ia tahu. Seumur hidup aku gak pernah ketempat beginian oke. Aduh kamu gak bakalan ngapa-ngapain aku kan?? Ooooo Tuhan tolong hambamu ini.

Calvin  : bisa gak sih kamu itu diam aja. Oke this is your new job. Kamu harus menggambar apa saja kejadian didalam dan aku telah sediakan suatu tempat agar tidak ada yang mecurigai kamu oke.

Aku     : vin, kamu tahu kan diclub malam selalu banyak orang. Lantas haruskah aku menggambar semua orang itu?

Calvin  : aku udah tahu bakat dan kemampuan kamu. Pasti kamu akan menggambar suatu hal yang aneh  bukan yang baik pasti. Ya kan?

Entah aku tak tahu namun perkataan dari Calvin itu benar sekali. Aku baru memahami kalau Calvin itu sangat memperhatikanku sampai ia tahu apa klebih dan kekuranganku. Oooooo so sweet. “oke pak bos yang ganteng namun galak, aku bakal mengerjakan tugas  ini dengan baik”


Kriiiiinnggg…. Kak Vero menelpon ku.

Vero    : kamu tahu kan, kakak memperbolehkan kamu pulang malam tapi tidak boleh pergi ke club mlam atau ke tempat yag berbau negative. Ingat ya, kalau sampai kamu ketahuan melanggar kakak tidak akan memberimmu uang saku ok.

Aku     : iya kak, aku janji aku gak akan ke club malam atau sebagainya oke.

Hahahahha Calvin tertawa dengan amat sangat kencang sepertinya ia sedang menghinaku, biasa kelakukan bos yang menyebalkan harus bagaimana lagi.


Ini merupakan kali pertamanya aku pergi ke club malam atau diskotik. Aku gak kuat berada didalamnya karena banyak sekali asap rokok dan bau bir yang menyengat. Daripada berlama-lama disini dan membuatku semkain pusing segeralah aku memulai pekerjaanku. Aku menggambar dengan dua sudut yang berbeda. Aku tak menyadari apa yang aku gambar namun selalu apa yang aku gambar tepat merupakan suatu peristiwa.


Hanya 1 jam saja menggambar sudah cukup bagiku, sekarang mulailah aku melihat hasil gambaranku sendiri. Aku gak paham bahwa orang yang aku gambar adalah Richi yang sedang berbicara dengan seseorang pria berkumis dan juga seorang perempuan yang sexy banget. Disudut pojok kanan aku menggambar orang yang berbaju serba hitam sedang berbincang dengan orang lain yang juga sama misteriusnya. Udahlah aku gak peduli biar Calvin aja  yang menganalisis.


Aku tak sempat menjelaskan banyak tentang gambaranku karena sesampainya dimobil aku memasukkan sketch book ku ke dalam tas dan kemudian tidur dengan Calvin tidak berani mengajakku berbicara. Dia mungkin mengetahui kalau aku sedang pusing dan kelelahan malam ini.


WE’RE MORE CLOSER


Entah aku tak mengerti kenapa hal ini terjadi padaku. Cowok setampan dia dan seterkenal seperti dia mengajakku berjalan. Pertemuanku dengannya semakin intensif, itu yang membuatku sangat senang dibuatnya. Mulailah juga pekerjaan anak-anak yang suka dengan dia membicarakanku karena kedekatanku dengannya. Tak masalah bagiku keadaan seperti itu karena itu membuatku semakin terkenal haha….


Kak Vero mulailah menjadi orang yang kepo banget. Aku tak betah dengan semua pertanyaan yang muncul dari kak Vero. Seperti seorang yang mempunyai kejahatan dan di intograsi oleh pak polisi ya seperti itulah diriku setiap pulang keluar dengan Richi. Kak Vero sangat heran sekali dua cowok tampan mendekatiku, ya biasalah kan adeknya memang cantik hahaha ucapku dalam hati.


Hari ini tepat hari Minggu Richi mengajakku untuk pergi ke gereja bersama, ya sapa juga yang gak mau kan pergi bareng dia lagi. Di momen itu mulailah aku mengenalkan Richi kepada kak Vero biar gak diintrograsi terus tiap pulang. Tampaknya kak Vero senang berkenalan dengan dia. Puji Tuhan lah kalau kak Vero suka dengan dia karena aku juga suka dengan dia hahaha ops. Mulailah pikiranku kemana-mana.


Aku     : yuks Richi berangkat (kataku padanya sesambil menghentikan pikiran konyolku)

Richi    : oya ayo berangkat daripada nanti terlambat. Kak Vero saya bawa adek kakak tidak masalah kan?

Kak Vero: tidak, asal jangan macam-macam dengan adek saya ya. Jaga adek saya baik-baik

Richi    : kalau begitu kami permisi dulu kak. Selamat pagi

Kak Vero: okeh, hati-hati dijalan ya

Aku     : bye,  kak Vero (sesambil aku menarik Richi agar segera meninggalkan rumah)


Di depan pintu gerbang mobil Calvin parkir dan ia keluar dari mobilnya, sepertinya ia ingin menemui aku.

Aku     : Vin, kamu ngapain disini? Aku mau berangkat ke gereja…..

Calvin  : jangan bilang kamu mau berangkat ke gereja sama Richi ya

Richi    : memang ada masalah jika dia pergi dengan aku?

Calvin  : kamu itu baru dikehidupan Vera jadi…. (dengan nada emosi)

Aku     : aduh apaan sih kalian berdua ini. Calvin kenapa kamu kerumah gak bilang dulu? Udah nanti sore kamu bisa kerumah lagi kalau ada yang ingin dibicarakan karena aku akan pergi. Oke, aku keburu terlambat ini ya.

Calvin  : tapi Ver…

Tanpa memperdulikan apa yang akan dikatakan Calvin segeralah aku menyuruh Richi ke mobil dan meninggalkan tempat tersebut. Jujur aku sangat kecewa dibuatnya karena kedatangan Calvin. Kenapa sih kamu menggangguku disaat yag seperti ini Calvin????


WHY YOU BOTHERED ME


Di sore hari Calvin datang kerumahku tanpa basa-basi ia langsung memberiku sejuta pertanyaan perihal hubunganku dengan Richi. Mungkin ia tampak cemburu dengan hubunganku dengannya tapi entahlah. Disisi lain aku tahu bahwa mungkin takut kalau misi kita diketahui oleh orang lain. Kak Vero pun mengantarkan minuman kepada Calvin sesambil membisikkan padaku jika aku harus berhati-hati dengan dia. Entah aku tak mengerti mengapa kak Vero berkata seperti itu padaku.

Tiba-tiba hpku berdering segeralah Calvin mengambil dan mematikannya. Aku marahlah teradap Calvin dengan kelakukaannya terhadapku. Kemudian ia berpesan padaku bahwa besok pagi ia akan menjemputku dan melanjutkan pengerjakan misi yang belum tuntas tersebut. Iya, jawabku dengan nada sedikit kesal terhadap Calvin.


Tin… tinn.. bel mobil Calvin berbunyi dengan nada yang gak sabaran banget gitu kelihatannya. Yaudah lah, bergegas aku berpamitan dengan kak Vero dan menuju mobil sang orang yang suuper duper nyebelin itu sesambil membawa roti ditanganku.


Calvin  : lama amat sih kamu ini, aku udah……

Aku     : (member Calvin sedikit rotiku agar ia berhenti bicara) udah jangan banyak ngomong. Udah yuk cus jalan.

Aku tak menyangka bahwa ia membawaku ke sebuah penjara dan pikirku ngapain orang ini dalam penjara. Kemudian ia berpesan padaku untuk menggambar situasi penjara dan ia pergi menemui salah satu napi disitu. Aku tak mengerti apa yang ia sedang bicarakan namun aku hanya disuruh menggambar situasi penjara padahal aku ingin menggambar dia. Entah mengapa ingin sekali menggambarnya ketika berbincang dengan napi itu namun aku tak dapat melakukan hal tersebut karena Calvin telah melarangku.


Seusai dari penjara kemudian Richi mengajakku keluar tapi apa dayaku jikalau si cerewet ini melarangku dan membawaku kesuatu tempat lagi. Richi sering sekali mengajakku untuk keluar bahkan ia mau untuk mengantar dan menjemput aku kuliah berhubung adanya si cerewet Calvin ini menyebabkan aku tak pernah bisa keluar bersama Calvin ini. Jujur aku sangat kecewa dengan perlakukan Calvin ini, namun apa dayaku seorang Vera yang mana sedang dalam masa bekerjasama dengan si cerewet ini.


MYSTERIOUS MESSAGES


New message “ JANGAN KAMU BEKERJASAMA DENGAN CALVIN, JIKA TETAP DILAKUKAN KAMU AKAN TERKENA BAHAYA”  whattttttt???? Apaan ini? Gak jelas banget sms ini. Takut sih tapi buat apa, mungkin hanya orang iseng yang biasanya meminta “ma belikan pulsa”


New message” KAMU AKAN MATI JIKA BERHUBUNGAN DENGAN CALVIN”

Segeralah aku menelpon Calvin dan memintanya untuk bertemu denganku disuatu tempat. Aku ingin sekali menceritakan hal ini kepadanya. Calvin pun mengiyakan ajakanku dan nanti sepulang kuliah ia akan menjemputku.


Vero    : Vera, ada apa dengan dirimu? Kamu nampaknya gelisah sekali?

Vera    : tidak kak, tak ada apa-apa dengan ku. Mungkin karena hari ini aku ujian dan harus berangkat sendiri tanpa ada yang menjemput kak.

John     : apakah kamu mau berangkat bersama dengan kak John?

Vera    : tidak kak, terimakasih. Yasudah aku berangkat dulu ya bye….


Menunggu selama setengah jam ialah hal yang membosankan yang aku lakukan kali ini. Richi pun memandangku dari jauh. Ia melakukan hal itu karena tadi menawarkan pulang bersama namun aku tak bisa yak an aku ada janji sama Calvin. Mobil Calvin pun datang dan menghampiriku, segeralah aku masuk ke mobilnya sambil melambaikn tanganku ke Richi.


Aku     : Calvin, aku to the point aja ya. Ada seorang yang ngirim sms misterius ini terhadap diriku. Aku takut Vin, apa coba motif orang itu melakukan hal ini.

Calvin  : coba sini, aku lihat model smsnya. Lo kok dia menyangkut pautkan namaku dan menyuruh kamu berhenti bekerjasama denganku. Ada yang tak beres ini pasti.

Aku     : nah, maka dari itu Vin. Kira-kira siapa yang mungkin melakukan hal ini ya?

Calvin  : Richi..

Aku     : what??? Richi?? It’s impossible okey.

Calvin  : sekarang dilogika aja yang dekat dengan kamu Cuma Richi ya kan. Gak mungkin kakak kamu ya kan. Sekarang mau gimana, kamu harus berhati-hati dengan dia.

Aku     : kayaknya gak mungkin deh, soalnya dia gak mengetahui apa pekerjaanku.

Calvin  : terserah kamu sih, tapi menurut pemahaman aku ya dia.

Aku     : yaudah deh, aku juga gak tau.


New message “IF U STILL WITH CALVIN U AND U’RE SISTER WILL DIE”

“Tidakkkkkkk” kak Vera berteriak, namun aku tidak tahu apa yang sedang ia lakukan sehingga ia berteriak dengan histeris seperti itu. Aku pun dengan cepat lari turun kebawah dan menemui kak Vero.


Kak Vero membawa sebuah kotak yang didalamnya adalah surat penuh dengan darah dan ia tak sempat membuka kotak tersebut, ia pun jatuh pingsan. Aku membangunkan kak Vero dan membaca isi surat yang ada di dalamnya. “ KAMU VERO AKAN MATI BERSAMA DENGAN ADEKMU” oh no, aku gak menyangka terror ini berkelanjutan segeralah akau menelpon Calvin dan membawa kak Vero kerumah sakit.


Calvin  : ini sudah amat sangat kelewatan Vera, sekarang aku benar-benar yakin bahwa Richi melakukannya. Kamu sudah lihat kan selama kejadian ini ia tak muncul sama sekali untuk menghubungi kamu kan.

Aku     : iyasih, dia tidak menghubungiku sama sekali. Mungkin dia sedang sibuk Vin. Kamu jangan salah sangka gitu dong Vin. Kita kan belum ada bukti jadi tidak bisa berkata kayak gitu Vin.

Calvin  : kamu ini dibilangin gak percaya. Aku adalah badan intelegensi pasti mengerti hal yang seperti itu kan. Tapi terserah kamu. Saran saja kamu untuk segera menjahui dia sebelum hal buruk semakin menimpa dirimu.


Di kamar aku duduk sendiri merenungi kejadian hari ini dan memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Calvin tadi. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Apakah aku harus berbicara pada Richi perihal itu. Tuhan tolong bantu aku, aku takut Tuhan. Tak mungkin pula aku menceritakan ini ke kak John yang sedang bertugas di Papua.


Kampus pun menjadi aneh, anak-anak memandangi aku tanpa aku mengerti apa yang sedang mereka bicarakan saat menatapku. Aku pun melewati sebuah madding dan disitu terdapat sebuah pengumuman semacam terror yang sama terhadapku. Kuambil lembaran itu dan segera mencari Richi dan bertanya apakah ia terlibat dalam masalah ini. 


Brakkk, aku duduk di pojok kantin dan kecewa. Aku tak menemukan Richi dan temannya berkata bahwa tiga hari ini Richi tidak masuk kuliah. Tak percaya kalau Richi yang akan melakukan hal itu kepadaku. Banyak bukti yang mengatakan seperti itu. What should I do God? Please give me lead. 


YOU’RE WRONG


Aku tak mungkin mempercayai Calvin begitu saja dan aku juga tak bisa mempercayai Richi. Kuputuskan untuk melakukan penyelidikan sendiri. Hari-hari ini tak ada yang bisa aku percaya. Hanyalah Tuhan dan diriku yang bisa aku percaya dan andalkan. Ya hanya itulah, mencari bukti dan menganalisis sendiri mungkin lebih baik.


Akupun pergi ke sebuah diskotik yang pada waktu itu Calvin mengajak aku dan bertemu dengan Richi disana. Disana aku menggambar Calvin dan Richi di waktu dan tempat yang sama namun mereka tampak berjauhan dan tak memandang satu dengan yang lain. Aku heran apa yang mereka lakukan ditempat yang seperti ini. 


Disisi lain kak Vero membuntuti Vera dan shock melihat adeknya pergi kesebuah club malam. Ia tetap masuk dan mengawasi adiknya tersebut. Kak Vero memfokuskan pandangannya pada buku Vera yang ia temukan saat membersihkan kamar. Buku itu merupakan buku yang berisi gambar mengerikan yang pernah dilihat.


Oh tidak, kak Vero mengikutiku. Segeralah aku pergi dan meninggalkan club malam itu. “mampus deh aku, kak Vero megikutiku. Pasti aku kena omel lagi dan uang jajan duhhh” ucapku sesambil ngomong sendiri. Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar dan tidur walau tak bisa tidur.

Keesokkan harinya aku sarapan bersama dengan kak Vero dan kak John yang sudah pulang dari Papua. Dalam kegiatan sarapan itu, tidak ada hal yang dibicarakan. Aku beruntung sekali hari ini kak Vero tak mengintrogasi diriku tentang kejadian semalam. Lega perasaanku setelah pagi-pagi buta aku harus bangun untuk mencari alasan menanggapi pertanyaan kak Vero.


Aku penasaran karena nomer misterius itu tidak menghubungiku lagi. Pergi ke suatu tempat dimana tempat tersebut merupakan tempat untuk pelacakan sebuah nomor ponsel. Aku berharap segera dapat mengetahui siapakah orang dibalik berbagai macam terror ini. Ternyata tanpa aku sadari kak Vero dan suaminya sedang membuntutiku. 


Hari ini aku meminta untuk Calvin menjemputku karena ada hal yang ingin aku sampaikan kepadanya. Di dalam mobil aku menceritakan semua keluh kesahku kepadanya. Aku berkata bahwa aku telah lelah dengan semua hal yang telah terjadi. Keputusanku sudah bulat bahwa aku ingin berenti dan keluar dari kerjasama ini. Aku pun bersedia mengembalikan uang yang telah ia berikan padaku.


Calvin mengiyakan jikalau aku ingin berhenti bekerjasama dengan dia. Sepertinya ia paham betul dengan kesedihanku kali ini. Hal yang aneh terjadi, Calvin menyuruhku untuk memberikan sketch book ku padanya. “ohh, tidak mungkin Vin. Itu adalah arsip berhargaku” ucapku

Calvin  : aku sangat membutuhkan itu sebagai laporan kepada ketua

Aku     : tapi tidak untuk kamu kan. Hanya kamu tunjukkan kan.

Calvin  : iya, hanya ditunjukkan saja. Kejadian ini sama halnya ketika kamu melakukan persidangan oke.

Aku     : ia Vin, tapi maaf hari ini lupa aku bawa. Lain kali mungkin bisa aku kasihkan kepadamu. Oke Vin, btw makasih ya udah dianterin ke kampus  byee..


Disudut pojok kantin aku sedang duduk sendiri merenungi apa yang telah aku lakukan. Kenapa Calvin meminta sketch bookku, apakah hanya sebagai bukti atau dia memintanya sebagai aduhhhh gak tau aku. Tiba-tiba Richi mendatangiku.


Richi    : apa yang sedang kamu pikirkan?

Aku     : kemana aja kamu? Kenapa kamu baru keliahtan sekarang?

Richi    : aku sakit beberapa hari ini.

Aku     : sakit? Tapi bisa ke diskotik ya (jawabku dengan jutek dan segera pergi dari tempat itu)

Richi    : kamu bekerja sama dengan Calvin itu ya?

Aku hanya melirik kearahnya tanpa menjawab pertanyaan yang dia berikan kepadaku.


KONFLIK TENTANG SKETCH BOOK


Agen pelacak nomor telah menghubungiku dan ternyata peneror itu bukan Richi namun bertempat didekat rumah Calvin. Jangan-jangan ia adalah keluarga Calvin atau tetangga Calvin yang tak suka dengan diriku. 


Tiba-tiba Calvin mengirimku pesan bahwa aku harus memberikan buku sketch bookku pada dia. Aku tak mengerti mengapa Calvin terlihat sangat membutuhkan buku itu. Ada apa sebenarnya dengan dia sehingga ia terlihat sangat membutuhkan buku tersebut.


Dijalan aku bertemu dengan Richi, sepertinya ia sedang membuntutiku. Lalu ia dengan sok tahu berbicara mengenai diriku.


Richi    : aku tahu kamu bekerja sama dengan Calvin. Kamu sedang menangani kasus dan sebenernya kasus konyol hahaha

Aku     :kasus konyol? Ya kamu itu yang konyol tau. Richi aku sedang bingung deh, sebenarnya siapa yang neror aku seperti itu. Honesty, aku takut banget

Richi    : orang itu adalah orang disekitar kamu, jadi kamu harus berhati-hati.

Aku     : maksudnya siapa? Kamu?

Richi    : ia aku hahhaaha, candanya agar aku tak terlalu  khawatir.


Krinnggg telepon berbunyi….

Aku     : bentar ya Richi, aku angkat dulu. Halo iya Vin ada apa?

Calvin  : sketch booknya mana? Aku butuh banget ini

Aku     : oya Vin, entaran malem aja kamu kerumah kalau mau pinjem sketch booknya oke

Calvin  : beneran ya, awas sampai bohong.

Aku     : iya Calvin

Richi    : saran aja ya, lebih baik sketch book itu jangan kamu pinjamkan ke siapa-siapa karena asset itu berharga dan takutnya itu disalah gunakan. Kamu simpan saja sendiri itu jauh lebih baik.


Entahlah aku tak mengerti kenapa apa yang ia pikirkan sama dengan yang aku pikirkan. Calvin pun muncul didepan rumahku.

Aku     : Vin masuk

Calvin  : maaf aku gak bisa lama-lama disini ya

Aku     : Vin, tadi aku udah fotocopy sketch bookku. Ini (sambil menyerahkan fotocopyannya)

Calvin  : kok fotocpyannya sih, aku butuh yang asli buat bukti. Kalau kayak gini mana mungkin ketua bisa percaya yak an (dengan nada emosi)

Aku     : iya Vin, aku minta maaf. Tapi tadi Richi melarangku untuk memberikannya kepada orang lain karena itu arsip aku.

Calvin  : kamu tahu rumah yang kita kunjungi itu merupakan rumah Richi, orang yang digudang itu juga adalah Richi. Ia merupakan Bandar narkoba terbesar. Kamu mau menutupi orang yang seperti dia? Orang yang meneror kamu juga adalah Richi

Aku     : tidak Vin, kamu salah. Orang yang meneror aku adalah orang yang letak rumahnya tak jauh dari rumahmu ya kan. Aku telah melacaknya

Wajah Calvin tampak tercengang sepertinya ia ketakutan atau shock semacam tak percaya akan kemampuanku tersebut.


SESEORANG MENCULIKKU


Sepulang kuliah ada seorang yang memakai mobil sport hitam, memakai baju hitam dan bertopeng kemudian ia menghampiriku dan menarikku dengan kasar. Di dalam mobil aku berteriak-teriak kemudian aku tidak merasakan apapun. Ini mungkin karena aku sedang dibiusnya.


Calvin  : akhirnya kita bisa bertemu berdua ya, mana sketch book yang telah kamu janjikan itu?

Aku     : kalau mau ketemu bisa kan gak dengan cara seperti ini

Calvin  : mana sketch booknya (sambil menodongkan pistol dikepalaku)

Aku     : Vin kamu ini sebenernya siapa sih? Kenap pakai acara seperti ini segala?

Calvin  : kamu tahu Richi adalah dalang dari kasus besar ini. Dia adalah penyelundup narkoba dan bekerja sama dengan para napi menyebarkan narkoba itu didalam lapas. Jadi kamu harus meembantu aku menyebloskan dia paham.

Aku     : tapi menurutku ia bukan orang yang seperti itu.

Calvin  : brakkkkkk.. ia menembakkan pistolnya ke tembok dekat ku.


Kak Vero kakak dari Vera segera menghubungi Richi karena khawatir dengan adiknya tersebut. Segeralah Richi menyelidiki dan membawa beberapa polisi menuju tempat penyekapan Vera. Mereka pun datang dan sedikit melakukan perdebatan dengan Calvin. Aku takut dan tak mampu berkata apapun lagi. Kemudian kaki Calvin ditembak oleh salah satu petugas, segeralah Richi membuka tali pengikatku dan kak Vero merangkulku.


Kita pun pergi bertiga setelah kejadian tersebut lalu Richi menceritakan bahwa sebenarnya Calvin merupakan orang yang berkhinat terhadap pekerjaanya. Ia adalah orang yang membantu menyelundupkan narkoba ke lapas dan ia mencoba mengelabuhinya dengan diriku.


Richi    : setelah kasus persidangan itu polisi mulai mempertimbangkan kamu untuk masuk dalam sebuah pekerjaan namun kamu susah sekali dihubungi karena kamu sempat berganti nomor kan setelah dihubungi oleh Calvin. Calvin mengetahui jika aku sedang memata-matai dia maka dari itu dia mencari cara agar ia dapat mencebloskan aku ke penjara. Salah satunya adalah ia memata-mataiku. Kamu kerumahku kan pagi hari lalu kamu kesebuah gudang penyimpanan narkoba kan? Aku berada disitu untuk menyelidiki kemudian di diskotik itu karena tempat itu merupakan tempat ia memberikan narkoba juga dan aku selalu berada disitu. 


Aku     : oya satu lagi, aku sempat ke penjara sama dia namun aku tidak boleh menggambar tentang dia padahal aku ingin menggambarnya. Trus peneror?


Vero    : peneror itu adalah Calvin juga agar supaya kamu mau membantu dia menyebloskan Richi ke penjara. Kakak sengaja bekerjasama dengan Richi untuk menyelidiki kasus ini karena kakak percaya penuh dengan Richi.


Aku     : maafkan aku kak, aku telah salah. Richi aku juga minta maaf kalau aku pernah menuduh kamu.


HELLO MY NEW STORY


Calvin pun dimasukkan ke dalam penjara dan ia dihukum penjara seumur hidup karena ia telah menculikku dan dalang dari narkoba. Entah apa yang ada dipikirannya sehingga ia melakukan hal semacam itu. Aku bersyukur kepada Tuhan karena ia telah dimasukkan penjara dan juga Tuhan telah memberi petunjuk bahkan jawaban atas semua pertanyaanku ini.


Aku dan Richi memutuskan pergi berjalan-jalan ke Perancis. Aku senang sekali bisa pergi kesana dengan lelaki idamanku. Disana ia menembakku dan kita berdua resmi menjadi pasangan. Sungguh senangnya diriku dengan kejadian tersebut. Ditambah lagi kesenanganku karena kita bekerja sama dalam sebuah badan intelegensi sebenaranya. Terimakasih Tuhan Engkau telah memberiku pengalaman baru dan pasangan yang menembakku di Perancis as my dream country



THE END

Komentar

Postingan Populer