Tatkala Doaku Tak Dikabulkan OlehNya
Diriku duduk dan
berdiam diri di sudut taman sembari merenungi apa yang telah terjadi
akhir-akhir ini. Rasa ingin meluapkan kemarahan yang amat mendalam, namun apa
dayaku tak dapat meluapkannya. Air mataku pun menetes perlahan tanpaku sadari.
Tiap tetes air mata yang jatuh bersamaan dengan air hujan yang turun semakin
mengingatkanku tentang apa yang telah terjadi, tak kuasa diriku menahannya.
Detik berubah menit lalu berubah jam namun
diriku masih dengan kegiatan yang sama.
Cukup untuk apa yang
telah terjadi dan diriku mulai berpikir bahwa Tuhan tak pernah menjawab setiap
doaku, diriku telah melakukan segala yang Ia perintahkan namun apa hasilnya?
Semua menyakitkan bagiku sampai pada titik terendahku yaitu mulai menganggap
bahwa Dia tidak ada. Dia tidak benar-benar menyayangi dan mengasihiku. Ia
meninggalkan diriku sekarang, diriku terjebak dalam masa keterpurukan dimana
diriku benar-benar kehilangan kendali akan diriku sendiri.
Keterpurukan sedang
diriku alami saat ini. Ketika diriku datang ke gereja, aku pun mendapati sebuah
firman bertema “Bertahan Saat Badai Mengepung”.
Firman pagi itu benar-benar meneguhkan dan menguatkan diriku, membuatku
mengerti bahwa Tuhan sedang mau membentukku untuk menjadi pribadi yang lebih
lagi setia dan taat atas apa yang Ia perintahkan. Disini diriku dikuatkan dan
membuatku semakin dekat denganNya, setia dan selalu bergumul. Ku pahami bahwa
Tuhan punya rencana yang indah, mungkin sekarang diriku
berada dalam masa sangat terpuruk tapi aku yakin dan percaya di depan sana
Tuhan menyediakan sesuatu yang indah. Amin
Komentar
Posting Komentar