Anna part1

Hidup dalam kesendirian merupakan hal yang dirasakan Anna. Ia mempunyai banyak beban hidup yang dialaminya namun ia tak pernah mampu menceritakannya pada siapapun.
Bermula dari perlakuan orangtuanya yang tak adil padanya. Mama dan papanya lebih menyayangi dan memperhatikan adeknya yaitu Narnia. Apapun yang ia lakukan adalah salah mulai dari yang baik dan juga yang tidak baik.
Ia merupakan pemain tenis lapangan yang menurutku cukup baik. Papanya selalu menyuruhnya latihan sehari tiga kali tanpa memperhatikan apa yang ia perlukan. Ia dipukuli, dikunci, dimarahi merupakan hal yang biasa dia alami. Tak pernah sekalipun papanya memuji apa yang ia lakukan.
Anna mengikuti sebuah event dimana ia menjadi pemenang dalam event tersebut namun sangat disayangkan papanya masih tetap memarahi Anna. Kemarahan papanya disebabkan dalam pertandingan yang ia jalani mengalami rubber set padahal pada waktu itu ia masuk di sebuah media cetak. Anna bingung, kecewa, marah sampai ia bertanya kepada Tuhan "Tuhan kenapa aku seperti ini? Apa papa gak sayang sama aku? Aku sudah berusaha namun ia tidak menghargaiku"
Kemarahan papa dari Anna berlanjut sampai kepada hari dan waktu ia berulangtahun. Papa dari Anna entah pura-pura lupa atau memang tidak tahu jika ia berulangtahun. Ia tidak mengucapkan selamat pada Anna saat berusia 16 tahun.
Seringnya ia adalah masalah membuat ia selalu masuk kamar lalu menangis kalau tidak ia ke kamar mandi untuk mengeluarkan air matanya. Hal ini yang membuat Anna selalu menyimpan semua masalag yang dihadapinya. Ia tidak dapat bercerita pada siapapun, mungkin ia akan bercerita pada temannya masalah yang tidak terlalu pribadi. Selalu membanggakan papanya didepan teman merupakan hal yang biasa dilakukan oleh Anna. Ia tidak mau papanya terlihat jelek didepan temannya.
Banyak permintaan Narnia pada papanya dan dituruti salah satunya merupakan permintaan dari Anna. Anna semakin merasa terpuruk, rumah bukan tempat yang menyenangkan untuknya melainkan bersama temannya merupakan hal yang mrnyenangkan yang ia rasa.
Tuhan baik sekali untuk Anna, sewaktu ia akan kuliah ia bingung dengan uang sakunya yang sama dengan adeknya smp untuk membeli kebutuhan kuliah. Tuhan berikan Anna berbagai pekerjaan walau pekerjaan itu tak menghasilkan uang yang banyak namun cukup untuk kehidupannya sekarang. Dari hal itu semakin membuat diri Anna sendiri dan termenung setiap ada masalah yang menerpa. Paling bagus ketika ia ada masalah langsung ia marah karena tak membuatnya pusing namun jika ada masalah lalu ia diam dan menangis maka ia akan menjadi pusing.
Baru-baru ini Anna sering melihat adanya benjolan kecil diketiaknya. Ia bingung, marah dan takut karena dirinya juga sering mengalami pusing. Tak berani menceritakan pada siapapun namun hanya dengan Tuhan ia mampu menceritakan semua yang dialaminya karena ia mengerti bahwa hanya Tuhan yang dapat mendengar dan menjawab apa keluh kesahnya. -Bersambung-

Komentar

Postingan Populer