The First Meet



  Aku adalah Loisa Erin Noviyanti si cewek yang berbadan mungil yang biasa dipanggil dengan sebutan Erin. Banyak orang yang memanggil aku mungil, ya mereka tidak salah karena aku bertubuh mungil dengan tinggi badan 150 cm.
     Mengunjungi suatu tempat latihan dan melakukan magang selama kurang lebih tiga hari merupakan awal pertama aku mempunyai pengalaman baru. Kehidupanku terasa berbeda ketika aku berada disana. Bertemu orang yang tak pernah aku temui sebelumnya dan merasakan suatu keadaan dimana kita diberi kedisiplinan yang tinggi. Memoriku selalu menyimpannya, kenangan yang mungkin sulit untuk dilupakan.
    Berawal dari aku salah mengira orang yang aku kira kamu adalah orang yang dimaksud temanku sehingga itu membuat teman-temanku menjodoh-jodohkan aku dengan kamu. Kata menjodoh-jodohkan dalam bahasa jawanya sih disebut macok-macokno hahaha. Mereka melakukan itu terhadap diriku namun jujur dari hati yang paling dalam aku tak menyukai hal itu. Apa yang harus aku lakukan pada waktu itu? aku malu dan aku tak bisa mengelak karena percuma saja aku mengelak tak ada guna.
   Hari pertama latihan telah berakhir, salah satu temanmu perempuan yang merupakan lawan pertamaku dalam suatu pertandingan meminta nomer ponselku.Aku memintannya untuk tak memberikan nomer itu pada siapa pun juga namun apa daya setelah sekembalinya aku ke asrama banyaklah anak yang menghubungiku. Entah siapa saja karena awalnya aku tak hafal nama-nama temanmu itu. Dari sekian banyak itu ada salah satu yang membuatku heran ternyata ia adalah adikmu yang usianya jauh dibawahku. Hal yang aneh karena seorang anak kecil menghubungiku yang bisa dikatakan sebuah modus.
   Kamu memandangiku dari arah yang cukup jauh namun aku tak mengerti apa maksud dari pandanganmu itu. Benci dan ilfeel dibuatnya yang menambah daftar jika aku benar-benar tak suka untuk dikatakan dekat dengan kamu. Pandangan mata yang berbeda aku rasakan darimu tapi aku tak memperdulikan hal itu.
   Hari itu pada hari kedua dimana aku mulai tak nyaman dengan keadaanku berlatih disana karena ada banyak aak iseng yang menghubungiku dan juga teman-temanku yang sepertinya tak suka jika banyak yang menghubungi aku. Aku pingin lekas pulang itu hal yang paling menyiksa dalam hidupku. Latihan yanng melelahkan dan membosankan pun berlanngsug dengan lumayan lama huftt......
   Asrama, di depan kamarku kamu berjalan ketika aku berada didepan kamar. Bertatap muka, saling memandang satu sama lain itu yag kita lakukan tapi payah lagi-lagi ak tak menyukai keadaan itu. Kau telah melewati depan kamarku dan temanku mulailah menyoraki aku dengan kamu "iyuhhhh apaan sih, gak penting banget deh" kataku pada temanku sesambil masuk ke kamar.
   Sore hari latian sore di sebuah lapangan yang besar dan panas jujur aku males banget ini. Berlari dengan program yang banyak dengan 16 kali memutari lapangan sepakbola sangat membuatku lelah namun kamu mulai untuk memberikanku semangat itu. Kamu menyemangati aku karena aku tau kalau kamu itu anak yang sudah terbiasa dengan hal itu. Aku kagum dibuatnya tapi aku tetap menolak dalam hati untuk meyukaimu.
   Ganjil banget ya dalam benakku seorang kakak mendekatiku setelah adeknya mendekatiku. Aku pun bertanya-tanya pada diriku sendri apa penyebabnya. Mengetahui kalau kamu ternyata aku seumuran dengan adekmu itu yang membuat adekmu mendekatiku dan ternyata aku seumuranmu. Hal itulah yang mmbuat kamu mendekatiku. Kamu pun mulai mengirim pesan padaku dan aku mnjawabnya dengan asal-asalan tanpa menunjukkan simpati sedikitpun padamu.
   Tiga hari telah berlalu akku pun harus pulang dan aku senang dengan keadaan ini. Kamu jauh disana dan aku ada disini. Kita msih berkomuniksi dan komunikasi yang kita lakukan semakin intensif. Sampai kita bertemu lagi disuatu pertandingaan.
  
Kali ini kamu membuatku terkagum kembali setelah melihat caramu berlatih dan bagaimana permainanmu kini kamu membuatku terkagum dengan caramu yang sangat unik bagiku. Kamu bertanya dan bercerita pada kedua pelatihku kalau kamu suka padaku dan kini aku tak bisa menyangkal kalau aku kini bear-benar menyukaimu.  Kita pun mulai dekat dan semakin dekat sampai kita harus berpisah ketika kamu berada di luar negeri untuk bertanding. Sampai sekarang aku tak bisa melupakan pertemuan pertama kita.



Komentar

Postingan Populer